![]() |
| Susu cokelat panas dari Mesin penjual otomatis di Jepang |
Masih dalam kepanikan, saya membeli charger ponsel untuk kedatangan pertama kami, karena colokan di Jepang menggunakan dua pin yang pipih, dan voltase di jepang 110 v, kalau di Indonesia 220 volt, sehingga charger yang dari rumah tidak dapat digunakan. bisa digunakan untuk elektronik lainnya misalkan charger namun membutuhkan waktu yang lebih lama.
Sempat tadi mengalami penerbangan agak bergelombang, tapi mendarat tanpa cedera. Selanjutnya kami mengambil beberapa uang, dan mencoba untuk menggunakan JR Pass.
O iya, saat tiba di Jepang, di Bandara tersedia mesin penjual otomatis yang menjual "sim card" sehingga kita dapat selalu berkomunikasi ataupun menggunakan internet dan update status. Juga tersedia paket sim card dengan handphonenya sekalian.
Selain itu kami juga mencoba menggunakan mesin penjual otomatis untuk membeli beberapa POCARI SWEAT.. Ada beberapa minuman lainnya dan sup juga, tapi tidak dapat ditembak keluar, kurang tau apa memang tidak bisa keluar atau kami yang tidak dapat menggunakan.
Menggunakan kereta api itu mudah, meskipun pada satu tujuan tertentu kereta kami terbelah menjadi dua dan ke arah yang berbeda. Transfer yang agak aneh, dengan kami mencari halte M05 untuk berhenti, dan bukan m05, karena itu berbeda.
![]() |
| Penginapan yang disediakan penduduk jepang lewat aplikasi Airbnb |
Untuk penginapan kami menggunakan Airbnb dan menggunakan akomodasi yang disediakan penduduk seperti apartment dll. dan sepertinya kita juga akan mengikuti cara orang-orang Jepang membuang sampah, karena disini bersih sekali.


No comments:
Post a Comment